Pakai Motor Injeksi, Siapa Takut ?????


Banyak orang beranggapan mempunyai motor injeksi akan berakibat ribet dan susah perawatannya. Padahal anggapan itu salah besar, dengan anda membeli motor injeksi ( SUZUKI SHOGUN F1) anda akan terbebas dari perawatan motor yang berlebihan dengan kata lain “maintenance free”. Pada saat menservis rutin motor injeksi, mekanik tidak perlu membersihkan sistem pengabut bahan bakar, cukup membersihkan filter udara dan setel klep (katup) sehingga pengerjaan servis pun relatif singkat.
Apabila di bandingkan dengan motor sistem pengabut bahan bakar karburator, sistem injeksi sangatlah ekonomis. Karena selisih konsumsi bahan bakar mencapai 10-15 persen di bandingkan dengan sistem karburator. Hal ini berkat presisinya campuran bahan bakar dan udara yang diatur kontrol unit berupa komputer kecil biasa disebut ECM (Engine Control Module).

Hal – hal yang perlu diperhatikan apabila anda mempunyai motor injeksi adalah :

1.Kwalitas Bahan Bakar
Pada motor injeksi, kita tidak perlu memakai bahan bakar yang beroktan tinggi, misalnya pertamax atau pertamax plus. Cukup isi tangki bensin anda dengan premium itu saja sudah cukup. Tapi, jangan sekali-kali mengisi motor injeksi anda dengan bensin eceran karena kwalitasnya perlu di pertanyakan. Jangan – jangan dicampur dengan minyak tanah, yang akan mengakibatkan timbunan kerak diruang bakar dan akan menyumbat injektor sehingga suplai bahan bakar dari injektor akan terganggu.

2.Periksa Sistem Kelistrikan
Usahakan teganga baterai tidak turun dari 11 volt, apabila tegangan baterai kurang dari 11 volt, segera periksa sistem pengisian baterai, karena kalau dibiarkan terus menerus kinerja dari ECM tidak akan maximal lama kelamaan akan terjadi kerusakan pada ECM. Jika terjadi kerusakan pada ECM siap-siap rogoh saku anda dalam – dalam karena harga unit ECM mencapai Rp 1.020.000,-. (milik SUZUKI Shogun F1). Harga ECM milik motor bebek merk lain di jamin lebih mahal dari ECM SUZUKI SHOGUN F1.

3.Periksa Kebersihan Injektor
Selain ECM, tugas terpenting juga di tanggung oleh komponen penyuplai bahan bakar atau injektor dan kelengkapannya. Karena komponen ini penentu gagal atau tidaknya suplai bahan bakar kedalam ruang bakar.
Setelah mendapatkan perintah dari ECM, Injektor mengukur berapa banyak bahan bakar yang akan di injeksikan kedalam ruang bakar. Dan apabila injektor tersumbat, proses penyemprotan bahan bakar akan kacau / gagal.
Pada proses penginjeksian bahan bakar terdapat 3 komponen penting, yaitu pompa bahan bakar ( fuel pump), regulator, dan injektor. Dan disinilah keunggulan dari motor injeksi Suzuki (Shogun F1) karena 3 komponen penting itu dirancang menjadi satu sehingga pada motor Suzuki (Shogun F1) tidak memerlukan foel hose atau selang bensin yang kuat dengan tekanan tinggi. Karena pada motor-motor berteknologi injeksi bahan bakar, biasanya pompa bahan bakar (fuel pump diletakkan pada tangki bahan bakar sehingga memerlukan pengecekan khusus setiap 3 bulan sekali karena dikhawatirkan terjadi kebocoran pada selang (fuel hose) bahan bakar.
Untuk pembersihan injektor beda dengan membersihkan karburator, karena injektor sangatlah sensitive. Lebih amannya anda membeli pembersih injektor yang biasa di jual di toko-toko onderdil di dekat rumah anda. Biasanya ada dua jenis pembersih, tipe semprot atau dituangkan langsung ke tangki bahan bakar.

4.Atur Standart RPM Injeksi
Penyetelan RPM khusus untuk Suzuki (Shogun F1) harus 1500-1600 RPM. Untuk penyetelan lebih baik motor dibawa ke BERESS (Bengkel Resmi Suzuki) saja. Karena apabila salah setingan motor akan mengalami boros bahan bakar

5.Perhatikan Indikator Injeksi
Apabila pada saat kunci kontak dinyalakan, lampu merah bertuliskan F1 berkedip, berarti terjadi masalah pada sensor dan kelengkapan ECM dan apabila pada waktu kunci kontak dinyalakan, lampu merah bertuliskan F1 tidak berkedip/ menyala, berarti motor siap dijalankan.
Lihat Tabel berikut :