Ukuran, tekanan ban dan segala persoalannya

Karet bundar hitam bernama ban memang sering menjadi pembicaraan. Seiring dengan majunya industri ban saat ini produsen menawarkan banyak pilihan . Tidak hanya ukuran, alur atau kembangan ban samapai kompon ban juga beragan. Bagaimana kita memilih ban yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Banyak biker mengganti ban motor mereka di luar dari rekomendasi yang di tentukan pabrikan motor. Padahal penggantian ukuran, kembangan ban dan kompon sangat mempengaruhi dari stabilitas motor itu sendiri. Padahal pabrikan mengujikan ban yang di rekomendasikan melalui tahapan riset validasi tes, torsi mesin dan lain sebagainya.

Sekarang kita bahas dahulu dari ukuran ban yang harus di sesuaikan dengan velg motor, dan saya berikan ukrannya sebagai panduan :

Ukuran Ban Ukuran Velg
60/100-----------1,40
70/90----------- 1,60
80/90------------1,85
90/90------------2,15
100/90-----------2,50
110/90-----------2,50
120/90-----------2,75

Efek dari penggantian ban lebih besar dari ukuran yang di rekomendasikan oleh pabrikan membuat motor akan terasa sedikit lebih berat. Contohnya : ban standar motor 80/90-17 di ganti ban dengan ukuran 90/90-17. Sebenarnya penggantian ban dengan ukuran lebih besar dengan maksud agar pada saat motor menikung rebah kembangan ban tetap menggigit aspal. Tetapi hal ini bisa di siasati dengan mengganti ban dengan ketinggian ban yang lebih pendek. Contoh: Ban standar motor 80/90-17 di ganti ban dengan ukuran 90/80-17. Dengan penggantian ban dengan ketinggian yang lebih pendek membuat kontak ban dengan aspal seperti memakai ban standar motor walaupun ukuran ban lebih besar dan kelebihannya adalah bidang dari pattern atau kembangan ban akan lebih melebar sampai kesisi ban. Sekarang sobat biker bisa menekuk motornya sampai miring tampa rasa khawatir. Beda pula jika biker yang ingin motornya kencang dengan mengganti ban dengan yang ukuran lebih kecil, dengan maksud kontak ban dengan aspal di buat seminimal mungkin. Tetapi dengan resiko pengendalian motor lebih liar.

Dan untuk tekanan angin ban harus di sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya tabel untuk ukuran tekanan angin ban motor di tempel di swing arm atau penutup rantai motor. Efek dari kurangnya atau berlebihannya tekanan angin adalah tidak stabilnya pengendalian motor. Jika tekanan ban kelewat kurang, motor akan terasa berat tarikannya dan pada saat motor melakukan manuver menikung, roda motor akan terasa liar dan tidak stabil. Sebaliknya jika tekanan udara dalam ban berlebihan, motor akan terasa melayang dan motor terasa liar karena kemudi akan terasa ringan. Dan efek yang lebih parah adalah shock breaker akan bekerja keras menahan goncangan dari roda tampa bantuan redaman dari ban. Jika di biarkan terus menerus komponen motor yang terbuat dari plastik seperti sepakbor/slebor, panel depan, tudung lampu dll lambat laun dudukan komponen tadi akan patah akibat goncangan yang berlebihan. Lebih - lebih anda sering melewati jalanan keriting alias jalan makadam.

Sekarang kita bahas tentang kompon ban. Ban di produksi di sesuaikan dengan peruntukannya, seperti ban balap atau ban slick, ban harian, dan ban pacul alias ban motor cross. Saat ini banyak biker yang lagi senang balap dan motor cross, sehingga mengganti ban motornya dengan ban slick berkompon lunak. Padahal ban slick berkompon lunak sangat berbahaya jika di gunakan untuk harian. Ban slick di buat khusus untuk balap dan akan kehilangan traksi jika melewati jalanan berpasir atau berlumpur. Begitu juga ban pacul atau ban motocross jika di aplikasi untuk motor harian akan berbahaya karena ban motocross akan kehilangan traksi pada saat menikung di jalanan aspal.

Maka dari itu jika ingin mengganti ban, sesuaikan dengan peruntukannya atau penggunaannya....