Perbedaan STOP Produksi dan STOP Jualan

Diposting oleh Laksuz on Jumat, 21 Maret 2014 / Label:

SKYDRIVE 125 Vietnam

Kemarin bang admin memposting artikel tentang tipe-tipe motor SUZUKI yang akan di STOP Produksi.
  • Motor SUZUKI yang STOP Produksi
Banyak yang kebingungan dan bertanya-tanya tentang apa yang dimaksud dengan STOP PRODUKSI, okkey kali ini bang admin ingin mencoba menerangkan perbedaan Stop Produksi dan Stop Jualan.

Sampai saat ini SUZUKI Indonesia menyuplai kebutuhan motor SUZUKI untuk didalam negeri dan negara tetangga yang diproduksi di pabrik SUZUKI di Tambun, Bekasi Indonesia. Nah, yang dimaksud dari STOP Produksi adalah, SUZUKI Indonesia menghentikan produksi tipe tertentu dengan beberapa alasan, seperti :
  1. Motor telah lama diproduksi dan waktunya peremajaan tipe, misalnya SUZUKI SMASH TITAN digantikan SUZUKI SHOOTER.
  2. Motor kurang diterima dipasaran, misalnya SUZUKI Let's
  3. Motor dihentikan produksinya dan digantikan motor dengan tipe yang sama dengan cara diimpor dari negara lain yang teknologinya lebih canggih, misalnya : SUZUKI SKYDRIVE 125 rencananya akan digantikan SUZUKI SKYDRIVE 125 FI (Injeksi) versi Vietnam dan SUZUKI AXELO Indonesia akan digantikan SUZUKI AXELO dari vietnam yang telah mengaplikasi teknologi injeksi dan silinder tahan gores (SCEM).
Nah dengan dihentikannya produksi beberapa tipe motor SUZUKI didalam negeri bukan berarti menghentikan penjualan. Jadi menurut analisa bang admin, ngapain SUZUKI Indonesia susah-susah riset dengan dana yang tidak sedikit, untuk meng-upgrade motor-motor yang masih berkarburator ke injeksi, jika di negara tetangga sudah memproduksi motor dengan tipe yang sama tetapi sudah menganut injeksi bahan bakar dan teknologi mesin lebih canggih. SUZUKI Indonesia tinggal impor saja dari negara tetangga, toh sudah bebas bea masuk antar negara asia tenggara, khan.....

Jadi bang admin mohon untuk para SUZUKI lover's jangan termakan isu SUZUKI telah bangkrut dan menghentikan seluruh kegiatan produksinya yang dilontarkan oleh Fan's Boy ternak pabrikan tetangga. Strategi ini dilakukan hanya untuk menekan biaya riset dan produksi saja.