SUZUKI GSX-S1000F ABS


SUZUKI GSX-S1000F ABS juga salah satu motor baru SUZUKI yang diperkenalkan dalam ajang pameran motor internasional "intermot". SUZUKI GSX-S1000F ABS diciptakan dari sang legenda petarung jalanan SUZUKI GSX-R 1000 dan dirancang khusus untuk bertarung dengan model fairing yang futuristik.

Dengan modal mesin 4 silinder segaris, DOHC dan dipadu dengan kompresi tinggi 12,2:1, SUZUKI GSX-S1000F ABS siap memacu andenalin anda dengan cepat. Untuk diameter dan langkah piston SUZUKI GSX-S1000F ABS tetap mengandalkan ukuran diameter 73,4mm dan langkah 59mm dengan bentuk kepala piston berjenis flat atau datar. Dan SUZUKI GSX-S1000F ABS juga mendapat sentuhan teknologi yang terkenal di Indonesia dengan sebutan LEaP, yaitu dengan memangkas bobot piston tetapi tidak mengurangi kekuatan dari piston itu sendiri dan tidak lupa juga silinder SUZUKI GSX-S1000F ABS memakai teknologi silinder tahan gores SCEM.



Pada sistem pendinginan mesin (Radiator)  SUZUKI GSX-S1000F ABS juga dirancang ulang dipadu dengan oil cooler yang kecil, ringan dengan bentuk donat atau bulat.



Pada sektor penerangan SUZUKI GSX-S1000F ABS memakai dua buah lampu utama dan lampu LED pada lampu belakangnya.



Tetapi lucunya SUZUKI GSX-S1000F ABS adalah meskipun memakai fairing dan rasa sport banget tetapi setang kemudi tidak memakai model setang jepit seperti motorsport pada umumnya, tetapi memakai setang super lebar seperti kepunyaan motor trail, mereknya Renthal lagi....


Dan pada sektor pencampur udara dan bahan bakar SUZUKI GSX-S1000F ABS mengandalkan 1 Engine Control Module (ECM) dan dipadu dengan Suzuki Dual Throttle Valve (SDTV) untuk mengatur masuknya debit udara ke ruang bakar. Untuk nosel SUZUKI GSX-S1000F ABS memiliki 10 lubang yang bertugas menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk partikel agar bercampur homogen dengan oksigen.




Untuk urusan pelepasan gas buang atau knalpot, SUZUKI GSX-S1000F ABS mengandalkan konfigurasi 4-2-1 dan diujung knalpot dilengkapi peredam suara dan katalis konventer untuk menekan polusi udara yang membuat SUZUKI GSX-S1000F ABS lulus uji emisi gas buang EURO-3. Dan pada knalpot SUZUKI GSX-S1000F ABS juga dilengkapi Suzuki Exhaust Tuning (SET) system, alat yang berbentuk kupu-kupu ini digerakkan oleh servo yang menyesuaikan dengan putaran mesin, posisi throttle, dan posisi gigi perseneling. Kemungkinan besar alat ini bertujuan untuk membantu agar terjadi tendangan balik diknalpot saat puataran mesin rendah, ya kalau istilahnya bang admin sih agar gas buang tidak terlalu loss....



Dan yang terakhir adalah SUZUKI GSX-S1000F ABS juga dilengkapi dengan kontrol traksi dan ABS. Kontrol traksi pada SUZUKI GSX-S1000F ABS seperti halnya motor-motor yang berlaga di motoGP. Sistem kerja kotrol traksi adalah mengontrol putaran roda depan dengan kecepatan roda belakang dan dilengkapi dengan sensor posisi  throttle dan sensor posisi engkol dan sensor posisi gigi perseneling, sensor mengirimkan sinyal 250 kali perdetik. Kontrol traksi akan cepat menurunkan tenaga mesin saat putaran roda belakang lebih cepat dari roda depan atau istilah bulenya wheelspin. Tetapi penurunan tenaga mesin terasa halus, sehingga tidak membuat gugup pengendara seakan-akan motor kehilagan tenaga. Ada 3 mode sensitiv kontrol traksi, yang pertama Low setelan khusus untuk jalanan kering, yang kedua middle untuk jalan kota-kota dan setelan ketiga High untuk jalanan basah. Atau jika anda tidak mau memfungsikan kontrol traksi, silahkan ada setel mode pada posisi Off.



Pada sasis SUZUKI GSX-S1000F ABS juga dirancang baru. Sasis SUZUKI GSX-S1000F ABS dirancang lebih lincah dan lebih ringan dari SUZUKI GSX-R1000, sehingga lebih enak untuk meliak-liuk dipegunungan dan diperkotaan dan juga stabil dijalan lurus. Untuk Shockbreaker juga baru dipakai diproduksi KYB dengan diameter 43mm model upside down menjadikan redaman guncangan lebih maksimal. Untuk roda dipilih ring 17 dan dipadu dengan ban ukuran 120/70ZR17 untuk bagian depan dan ukuran 190/50ZR17 utnuk bagian belakang.


Untuk instrumen LCD sangat lengkap sekali, dilengkapi dengan speedometer, tachometer, odometer, dual tripmeters, gear position, coolant and ambient temperatures, driving range, average fuel consumption, instantaneous fuel consumption, traction control, dan jam. Dan lampu signal yang biasanya memakai bohlam lampu diganti dengan LED, seperti indikator lampe sein, signal lampu utama, signal kerusakan, ABS,  Kontrol Traksi, Temperatur pemdingin mesin, dan signal tekanan oli.