Saat launching SUZUKI Address di Surabaya kemarin, bang admin sempat ngobrol banyak dengan salah satu orang dalam SUZUKI yang bang admin kenal baik. Beliau menceritakan bagaimana cara para desainer SUZUKI Jepang mengambil sampel motor di Indonesia yang akan digunakan untuk merancang motor yang akan diproduksi di Indonesia.
Menurut sang nara sumber laskar SUZUKI, orang SUZUKI Jepang (SMC) secara rutin dan bergantian datang ke Indonesia untuk mengambil sampel (foto & video) motor-motor yang ada dijalanan Indonesia. Dari sampel itulah para desainer mesin dan bodi SUZUKI merancang motor untuk pasar motor Indonesia dan motor untuk kawasan asia tenggara.
Menurut orang SUZUKI Jepang yang disampaikan nara sumber, karakter berkendara orang-orang Indonesia membutuhkan motor yang agresif ditarikan awal (mungkin ambil sampelnya di lampu merah ya.... heheheheee....). Dan kemungkinan juga dengan pertimbangan meningkatkan akselerasi awal itulah SUZUKI menggunakan injektor 6 point pada Address yang sebelumnya menggunakan 4 point pada SUZUKI Nex.
Sebelumnya, motor-motor SUZUKI yang ada di pasaran Indonesia bisa dikatakan pelari jarak jauh yang lelet di awal tetapi beringas dan bertenaga saat powernya sudah keluar, contohnya New Shogun 125. Nah pergeseran karakter pengendara yang saat ini lebih agrasif membuat motor Satria Fu 150 laku keras. Tapi jika Satria Fu 150 di ganti injeksi bakal lelet apa enggak ya tarikan awalnya...??????
Untuk motor matic, desainer SUZUKI Jepang telah memenuhi selera orang-orang Indonesia yang menginginkan motor serbaguna, kaya fitur, bagasi luas, irit dan akselerasi awalnya cepat dengan diluncurkannya SUZUKI Address. Dan sampai kunjungan terakhir ke Indonesia, orang SUZUKI Jepang belum menemukan formula khusus untuk mesin motorsport yang cocok dengan karakter agresif pengendara di Indonesia. Sedangkan mesin Gixxer 150 India menurut orang SUZUKI Jepang tidak cocok dengan karakter orang-orang Indonesia.
Jadi untuk para pencinta SUZUKI Indonesia berbanggalah, karena pihak SUZUKI Jepang benar-benar serius untuk menciptakan motorsport yang sesuai dengan selera dan karakter orang-orang Indonesia (bukan motor asal produksi yang penting laku dijual)