Laskar SUZUKI - Teknologi industri otomotif yang berkembang pesat saat ini, menyebabkan perlunya kerjasama yang baik dari dunia pendidikan sebagai penyedia tenaga kerja dengan dunia industri. PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) salah satu perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia berusaha menjawab tantangan tersebut dengan mendonasikan produknya sebagai bahan ajar di berbagai sekolah menengah kejuruan di Indonesia. Komitmen ini dibuktikan dengan donasi satu unit kendaraan Suzuki Karimun Stingray kepada salah satu sekolah binaan yaitu SMK Wiworotomo Purwokerto. (4/11)
Hadir dalam acara penyerahan donasi, Hariadi, Assistant to Service Head PT. SIS mengungkapkan, “Kami sangat bangga bisa hadir dalam acara penyerahan donasi kepada SMK Wiworotomo, Purwokerto. Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat dalam proses belajar mengajar disini dan meningkatkan pengetahuan para siswa. Sehingga para siswa bisa lebih siap dalam menghadapi persaingan di Industri Otomotif nantinya,” ungkapnya.
SMK Wiworotomo merupakan salah satu SMK yang telah bekerjasama dengan Suzuki sejak tahun 2011. Hingga sekarang berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mendukung kemampuan para siswa serta guru terkait perkembangan industri otomotif. Kegiatan yang dilakukan seperti pelatihan ketrampilan, kunjungan industri, penempatan praktek kerja industri, magang guru, dan perekrutan tenaga kerja telah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Penyerahan unit donasi ini mendapat apresiasi dari Drs. Susilo S.T, Kepala Sekolah SMK Wiworotomo. Menurutnya, kepedulian Suzuki terhadap bidang pendidikan sangat positif. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Suzuki kepada sekolah kami, bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi para siswa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai industri otomotif. Dan kedepannya kami berharap kerjasama ini akan berlangsung secara terus menerus di kemudian hari,” ucapnya.
Selain menyerahkan donasi unit kendaraan, perwakilan PT. SIS dan SMK Wiworotomo juga melakukan peresmian bengkel sekolah “Wiber Motor Service”. Bengkel sekolah ini diproyeksi dapat melayani perbaikan 1400 sepeda motor milik siswa dan 110 guru serta karyawan. Tidak hanya siswa dan guru, masyarakat umum pun dapat melakukan perbaikan dan pergantian suku cadang disini, karena bengkel ini sudah mengikuti standar bengkel sepeda motor Suzuki.