Dekompresi atau Decompression Artinya membocorkan kompresi di ruang bakar. Dekompresi adalah kebalikan dari kompresi.Cara kerjanya pun berbeda, kalau kompresi katup isap dan katup buang menutup rapat disertai naiknya piston bergerak menuju TMA (Titik Mati Atas) dan campuran bahan bakar dan udara dikompresi agar padat, selanjutnya pada waktu api busi memercik terjadilah ledakan yang luar biasa di ruang bakar dan piston kembali terdorong ke TMB (Titik Mati bawah).
Semakin tinggi kompresi semakin besar pula tenaga yang harus kita keluarkan pada waktu mau menghidupkan mesin motor dengan starter engkol. Apalagi 4 Tak jauh lebih tinggi kompresinya di bandingkan 2 Tak. Nah agar enteng pada waktu menstarter pakai engkol, kompresi sengaja dibocorkan oleh alat yang dinamakan DEKOMPRESI.
Cara kerja dari dekompresi ada dua : secara manual dan semi otomatis. Cara manual yaitu dengan cara membocorkan kompresi lewat katup buang dengan tuas. Cara ini di aplikasikan pada motor – motor besar lawas dan juga pada SUZUKI THUNDER 250. Dan semi otomatis mulai di aplikasikan pada SUZUKI SHOGUN 125. Dengan cara kerja dekompresi semiotomatis yaitu alat dekompresi di letakkan menyatu dengan noken-as (camshaft) sering di sebut cam dekompresi. Cara kerja alat ini mirip dengan gir sepada, Bila mesin hidup berputar ke depan, pada posisi ini kem dekompresi pada posisi netral. Tetapi jika mesin berputar ke belakang, kem dekompresi akan bekerja dengan menonjok katup buang agar terbuka.Pertanyaan kembali muncul, saat kapan mesin berputar ke belakang, apa mungkin ? yang di maksud berputar ke belakang adalah pada saat mesin di matikan sisa putaran mesin masih sanggup melawan kompresi, tetapi pada saat putaran kedua mesin tidak mampu melawan kompresi dan piston di tendang balik, khan putaranya jadi kebalik. Sehingga pelatuk dekompresi nyangkut dan menonjok klep buang. Dan selama mesin mati pelatuk dekompresi tetap bekerja sampai pada saat mesin akan di start kembali. Begitcu !!!!!
Dilihat dari sudut pandang kegunaan, dekompresi yang di pasang pada SUZUKI S-Series ( SHOGUN 125, SMASH 110, SKYWAVE 125, SKYDRIVE 125, SPIN 125, SATRIA FU 150 ) dan SUZUKI THUNDER 250 beda, pada SUZUKI S- Series karena kebanyakan di pakai oleh kaum hawa dekompresi dipasang agar betis wanita – wanita Indonesia yang mulus – mulus tidak seperti talas Bogor hahaha……pada SUZUKI THUNDER 250 dipasang dekompresi, karena kompresi SUZUKI 250 terlalu besar bisa gempor tuh kaki kalau menstart pakai stater engkol terus.
Kesimpulan akhir adalah jangan sekali – kali melepas dekompresi kalau tidak ingin kakinya gempor dan seperti talas Bogor.
Cara kerja dari dekompresi ada dua : secara manual dan semi otomatis. Cara manual yaitu dengan cara membocorkan kompresi lewat katup buang dengan tuas. Cara ini di aplikasikan pada motor – motor besar lawas dan juga pada SUZUKI THUNDER 250. Dan semi otomatis mulai di aplikasikan pada SUZUKI SHOGUN 125. Dengan cara kerja dekompresi semiotomatis yaitu alat dekompresi di letakkan menyatu dengan noken-as (camshaft) sering di sebut cam dekompresi. Cara kerja alat ini mirip dengan gir sepada, Bila mesin hidup berputar ke depan, pada posisi ini kem dekompresi pada posisi netral. Tetapi jika mesin berputar ke belakang, kem dekompresi akan bekerja dengan menonjok katup buang agar terbuka.Pertanyaan kembali muncul, saat kapan mesin berputar ke belakang, apa mungkin ? yang di maksud berputar ke belakang adalah pada saat mesin di matikan sisa putaran mesin masih sanggup melawan kompresi, tetapi pada saat putaran kedua mesin tidak mampu melawan kompresi dan piston di tendang balik, khan putaranya jadi kebalik. Sehingga pelatuk dekompresi nyangkut dan menonjok klep buang. Dan selama mesin mati pelatuk dekompresi tetap bekerja sampai pada saat mesin akan di start kembali. Begitcu !!!!!
Dilihat dari sudut pandang kegunaan, dekompresi yang di pasang pada SUZUKI S-Series ( SHOGUN 125, SMASH 110, SKYWAVE 125, SKYDRIVE 125, SPIN 125, SATRIA FU 150 ) dan SUZUKI THUNDER 250 beda, pada SUZUKI S- Series karena kebanyakan di pakai oleh kaum hawa dekompresi dipasang agar betis wanita – wanita Indonesia yang mulus – mulus tidak seperti talas Bogor hahaha……pada SUZUKI THUNDER 250 dipasang dekompresi, karena kompresi SUZUKI 250 terlalu besar bisa gempor tuh kaki kalau menstart pakai stater engkol terus.
Kesimpulan akhir adalah jangan sekali – kali melepas dekompresi kalau tidak ingin kakinya gempor dan seperti talas Bogor.