Mengapa SUZUKI THUNDER 125 yang mengusung tehnologi lawas, masih di produksi oleh ATPM SUZUKI ?. Mengapa ATPM SUZUKI tidak / enggan untuk mengeluarkan varian / tipe motor sport yang tehnologinya lebih tinggi dengan ATPM lain ( kompetitor )?. Itulah pertanyaan yang selalu di lontarkan oleh para pecinta SUZUKI di tanah air. Mungkin akan kami jawab dengan versi kami anak klub di jember dengan pengamatan kami selama ini sebagai pencinta motor suzuki dan apabila jawaban kami tidak memuaskan pembaca dan ada
pihak - yang tersinggung dengan artikel kami, kami mohon maaf sebesar – besarnya.Jawaban kami adalah kemungkinan pihak ATPM SUZUKI tidak ingin mengulang kesalahan yang kedua kalinya. Perlu kita ingat kembali kesalahan SUZUKI mengganti SUZUKI SHOGUN 110 menjadi SUZUKI SHOGUN 125, padahal pada waktu itu SHOGUN 110 sedang laris – larisnya dan di kota Jember, SUZUKI JEMBER mencapai THE BEST MARKET SHARE gara –gara SHOGUN 110. Nah sekarang khan SUZUKI THUNDER 125 lagi laris bagaikan kacang garing. Karena pasar / kelas sport 125 di tinggalkan oleh H****,oleh sebab itu kemunkinan besar ATPM SUZUKI enggan mengganti tehnologi THUNDER 125 dengan tehnologi baru.
Kemungkinan kedua, ATPM SUZUKI berkaca pada penjualan Y***** V****N yang kurang sukses di pasaran. Padahal kami pernah mendengar SUZUKI akan mengganti SUZUKI THUNDER 125 menjadi 150cc dan memakai injeksi bahan bakar.Kemungkinan besar rencananya akan di hadapkan HEAD TO HEAD dengan Y***** V****N. Tapi entah bagaimana kelanjutannya kami kurang jelas. Jadi ATPM SUZUKI mungkin merasa rugi apabila SUZUKI THUNDER 125 di gantikan dengan varian baru.
Tapi sekarang SUZUKI satu langkah lebih maju daripada ATPM lain pada tipe Matic, dengan diluncurkannya SUZUKI SKYDRIVE 125 adalah terobosan yang paling mengena pada saat masyarakat Indonesia yang lagi tergila – gila dengan Motor Matic. Di tambah lagi Motor Matic SUZUKI pilihan variannya lebih banyak dari ATPM motor jepang yang lain. Jadi menurut pendapat kami lebih baik ATPM SUZUKI lebih fokus pada pengembangn tehnologi matic aja, daripada mengembangkan tehnologi motor sport yang pangsa pasarnya kecil atau minim.