UKUR CELAH BUSI SESUAI ANJURAN PABRIK

Pada saat mengganti busi baru, biasanya para pemilik motor tidak mengukur dan mengatur ulang kerenggangan atau gap busi sesuai anjuran pabrik. Mereka biasanya beli busi di toko spare part dan langsung pasang pada motornya. Padahal aturan yang benar adalah setelah kita membeli busi, kita atur atau ukur celah busi sesuai anjuran pabrik. Biasanya celah atau gap busi umumnya 0,6 – 0,8 mm.

Apa yang terjadi apabila busi tidak di atur ulang kerenggangannya. Busi tidak akan sempurna membakar campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar. Akibatnya mesin brebet dan boros bahar bakar.

Apabila celah busi di set telalu rapat, efek yang akan timbul mesin akan cepat panas dan pembakaran tidak sempurna, karena api yang di hasilkan busi terlalu kecil.

Sebaliknya apabila celah busi di set telalu renggang, pada putaran tinggi akan brebet dan akan terjadi letupan pada knalpot, karena gap terlalu jauh api busi yang di hasilkan terlalu kecil dan kadang kala pada putaran tinggi api busi tidak memercik.