Pembahasan pertama adalah mari bergandengan tangan yang baik antara pihak Finance dan dealer SUZUKI. Karena jika pihak finance dan dealer SUZUKI bekerjasama dengan baik dan saling menguntungkan, maka proses pendistribusian motor ke tangan konsumen juga akan berjalan baik. Kita tidak bisa pungkiri 90% motor SUZUKI yang di jual ke konsumen lewat jalan kredit melibatkan pihak finance yang membantu masalah pendanaannya. Sebisa mungkin uang muka lebih besar dari angsuran setiap bulan untuk mengurangi resiko kredit macet. Khan percuma juga jika motor laris tapi motor tarikannya juga membludak, kasiyan leasingnya kalau begitu.
Pembahasan kedua adalah kerjasama antar dealer dalam melayani after sales baik spare part maupun servis, hal ini masih saja ada permasalahan padahal semua tahu kupon servis gratis (KSG) untuk motor baru berlaku di jaringan Bengkel Resmi SUZUKI Seluruh Indonesia. Tetapi kadang juga masih ada Bengkel Resmi yang menolak KSG jika motor yang diservis bukan berasal dari dealer SUZUKI tempat Bengkel Resmi tersebut berada. Sebenarnya jika pelayanan Bengkel Resmi sangat memuaskan, bisa jadi meskipun motor SUZUKInya tidak berasal dari dealer SUZUKI dimana bengkel resmi tersebut berada, akan menjadi langganan tetap Bengkel resmi tersebut dan apabila ada pembelian kembali motor baru bisa jadi akan membeli motor SUZUKI dimana motor tersebut servis. Nah itu yang harus ada perbaikan dari divisi after sales SUZUKI, " Kita tidak cuma asal ngomong, tapi kita punya bukti " kata nara sumber yang berhasil bang admin korek keterangannya.
Mudah-mudahan setelah ini para petinggi SUZUKI tidak alergi dengan tulisan bang admin....
Mudah-mudahan setelah ini para petinggi SUZUKI tidak alergi dengan tulisan bang admin....
MARI KITA SONGSONG KEMBALI KEJAYAAN SUZUKI MOTOR INDONESIA...!!!!
SUZUKI YARUKI...!!!!
SUZUKI YARUKI...!!!!
